Selasa, 09 Desember 2014

Budidaya Jahe Emprit Dalam Polybag

Jahe emprit atau dikenal juga sebagai jahe Sunti merupakan jenis jahe dengan rimpang kecil, rata cenderung pipih dan tidak mengembung. Kelebihan jahe ini dibanding dengan jenis lainya adalah kandungan gingerol, zingeron, dan shogaol yang dimiliki jahe emprit lebih tinggi dibandingkan dengan jenis yang lain, hal ini menyebabkan  jahe emprit memiliki rasa pedas dan lebih panas. 
Dalam pemanfaatanya jahe emprit sering digunakan sebagai obat tradisional herbal. Jahe emprit dan jahe merah sering digunakan untuk bahan pembuatan produk ekstrak oleoresin dan juga minyak atsiri. Cara dan teknik budidaya jahe emprit secara umum sama dengan jenis jahe lainya seperti jahe gajah dan jahe merah. 
 Penyiapan Media Tanam Jahe Emprit 
Sebelum melakukan pembibitan terlebih dahulu kita siapkan media tanam. Media tanam tidak jauh berbeda dengan tanaman lainya, yaitu tanah atau sekam dan dicampur dengan pupuk kandang Penyiapan Benih Jahe Emprit Untuk benih diambil dari tanaman induk yang sehat dan berusia lebih dari 9 bulan. Bobot rimpang benih yang ideal kurang lebih 20-40 gram. Selanjutnya sebelum disemai bibit harus dibebaskan dari virus penyakit dengan cara potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung  lalu dicelupkan dalam larutan PHEFOC (Pestisida Herbisida E Fungisida O C) selama 15 menit lalu keringkan. (Larutkan 1 tutup PHEFOC ke dalam 14 liter air, tambahkan 2 sendok makan gula pasir, diamkan selama 15 menit, larutan PHEFOC telah siap untuk digunakan). Rendam kembali dengan zat pengatur tumbuh SOT sekitar 6 jam. ( Larutkan 5 tutup SOT dengan 14 liter air, tambah 2-3 sendok makan gula pasir, diamkan terlebih dahulu selama 15 menit), larutan siap digunakan. Setelah perendaman lalu tiriskan sampe kering. Benih telah siap disemaikan. Penyemaian benih berlangsung antara 3-4 minggu hingga muncul tunas. 

Selamat mencoba, salam budidaya.

Selasa, 18 November 2014

MANFA'AT JAHE MERAH TERHADAP KESEHATAN

Manfaat Jahe Merah  Sebagai bahan obat tradisional, jahe merah banyak dipilih karena memberikan rasa pahit dan pedas lebih tinggi dibanding jenis jahe lain. Khasiat umumnya bisa menambah nafsu makan dan menghangatkan badan.

Karena pengaruh inilah orang cepat merasa bugar dan gairah seksnya meningkat. Selain ukurannya lebih kecil dibanding dua jenis jahe lain, yakni jahe emprit dan gajah, warna kulit jahe merah juga berbeda. Kulitnya berwarna merah muda, dagingnya sedikit cokelat, dan memiliki serat lebih kasar.


Tanaman ini lebih dikenal berkhasiat sebagai pencahar, antirematik, dan peluruh masuk angin. Rimpang jahe merah mengandung minyak asiri yang terdiri dari zingeberin, kamfena, lemonin, zingiberen, zingiberal, gingeral, dan shogool. Kandungan lainnya, yakni minyak damar, pati, asam organik, asam malat, asam aksolat, dan gingerin.

Khasiat umumnya menghangatkan badan, penambah nafsu makan, peluruh keringat, serta mencegah dan mengobati masuk angin. Di samping itu, juga berguna untuk mengatasi radang tenggorokan (bronkitis), rematik, sakit pinggang, lemah syahwat, nyeri lambung, meningkatkan stamina, meredakan asma, mengobati pusing, nyeri otot, ejakulasi dini, dan melancarkan air susu ibu.

Hingga saat ini memang belum ada penelitian tentang khasiat jahe merah untuk mengatasi asma.

Namun, menurut DR. Suwijiyo Pramono, ahli fitofarmaka dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, kemungkinan rasa hangat karena kandungan minyak asiri itulah yang menyebabkan rasa lega bagi penderita asma.

"Pada dasarnya jahe merah tidak memiliki kandungan zat yang bersifat bronko splasmolitika (zat pelega saluran napas). Kemungkinan lain efek antihistamin pada jahe yang menyebabkan asma mereda," tutur doktor fitokimia lulusan Universite Toulose Perancis itu.

Namun, bagi Anda penderita asma sekaligus maag, sebaiknya menghindari konsumsi jahe merah. "Karena gingerolnya bisa bikin lambung panas dan iritasi," ujar dosen Fakultas Farmasi UGM ini.

Tanaman bernama Latin Zingiber officinale ini memang kaya manfaat. Dibuat sebagai minuman juga menyegarkan. Nama genus Zingiber yang berbentuk tanduk diberikan karena rimpangnya mirip cula yang tumbuh di kepala badak.

Kata Zingiber sendiri diadopsi dari bahasa Arab, Zanjabil. Kitab suci Alquran pada surat Al Insaan ayat 17 juga menyebut-nyebut soal jahe. Kurang lebih isinya: "Di dalam surga itu mereka diberi segelas minuman yang campurannya jahe."

Produk olahan jahe merah kini telah dijual bebas di pasaran. Bentuknya berupa rajangan kering atau simplisia, jahe instan, serbuk jahe, sirop jahe, dan permen, sehingga memudahkan Anda untuk menikmatinya. Selamat mencoba!

Beberapa Ramuan Jahe Merah

1. Untuk Atasi Rematik

Ramuan 1: Siapkan jahe merah segar 20 gram, temulawak 20 gram, cabe jawa 20 gram, kumis kucing 30 gram, daun komfrey 30 gram, dan air untuk minum 4 gelas.Semua bahan dicuci bersih, rajang atau diiris tipis, lalu direbus. Tunggu hingga air rebusan tersisa 2 gelas, kemudian saring. Minum 2 kali pada pagi dan sore hari, sekali minum 1 gelas. Agar rasanya lebih segar, tambahkan 2 sendok makan madu dan perasan jeruk nipis.

Ramuan 2: Siapkan jahe merah segar 20 gram, daun dewa segar 30 gram, irisan kering mahkota dewa 20 gram, daun meniran segar 30 gram, daun sendok 30 gram, dan air untuk minum 4 gelas. Semua bahan dicuci bersih, diiris atau dirajang kecil-kecil, lalu direbus. Tunggu hingga air rebusan tersisa 2 gelas, kemudian saring. Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari, sekali minum 1 gelas. Bila suka, tambahkan madu.

2. Untuk Atasi Keropos Tulang

Siapkan jahe merah segar 20 gram, kacang hijau 30 gram, biji cengkih 10 gram, kapulaga 10 gram, merica 15 gram, kayumanis 20 gram, dan air 4 gelas.Bahan-bahan dicuci bersih dan dilumatkan atau dimemarkan. Rebus hingga air rebusan tersisa 2 gelas, kemudian disaring. Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan. Sekali minum 1 gelas. Agar rasanya nikmat, bisa ditambahkan 2 sendok makan madu.

3. Untuk Atasi Asma

Siapkan jahe merah segar 20 gram, daun sambiloto 30 gram, daun randu 30 gram, daun lampes 20 gram, dan air untuk minum 4 gelas. Semua bahan setelah dicuci bersih, diiris atau dirajang kecil. Rebus hingga air rebusan tersisa 2 gelas, lalu saring.Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan. Sekali minum 1 gelas. agar rasanya segar, bisa ditambahkan madu dan perasan jeruk nipis.v

4. Untuk Atasi Stroke

Siapkan jahe merah 20 gram, mengkudu 40 gram, pule pandak 20 gram, daun dewa 30 gram, daun ciremai 20 gram, air untuk minum 4 gelas. Setelah semua dicuci, dirajang atau diiris. Rebus dengan air 4 gelas hingga air rebusan tersisa 1,5 (satu setengah) gelas, kemudian saring.Minum tiga kali pada pagi, siang, dan sore setelah makan. Sekali minum 0.5 (setengah) gelas.

5. Menambah Gairah Seks

Siapkan jahe merah 15 gram, gingseng 30 gram, cabe jawa 20 gram, lada hitam 20 gram, air untuk minum 4 gelas. Semua bahan dicuci, direbus hingga air rebusan tersisa 2 gelas kemudian disaring.Minum 2 kali pada pagi dan sore. Sekali minum 1 gelas. Bisa tambahkan kuning telur 1 butir dan 2 sendok makan madu murni. Aduk hingga merata sebelum diminum.

Catatan: Agar lebih aman, tetaplah berkonsultasi dengan ahli tanaman obat atau ahli penyembuhan herbal.Manfaat Jahe Merah  Sebagai bahan obat tradisional, jahe merah banyak dipilih karena memberikan rasa pahit dan pedas lebih tinggi dibanding jenis jahe lain. Khasiat umumnya bisa menambah nafsu makan dan menghangatkan badan.

Karena pengaruh inilah orang cepat merasa bugar dan gairah seksnya meningkat. Selain ukurannya lebih kecil dibanding dua jenis jahe lain, yakni jahe emprit dan gajah, warna kulit jahe merah juga berbeda. Kulitnya berwarna merah muda, dagingnya sedikit cokelat, dan memiliki serat lebih kasar.


Tanaman ini lebih dikenal berkhasiat sebagai pencahar, antirematik, dan peluruh masuk angin. Rimpang jahe merah mengandung minyak asiri yang terdiri dari zingeberin, kamfena, lemonin, zingiberen, zingiberal, gingeral, dan shogool. Kandungan lainnya, yakni minyak damar, pati, asam organik, asam malat, asam aksolat, dan gingerin.

Khasiat umumnya menghangatkan badan, penambah nafsu makan, peluruh keringat, serta mencegah dan mengobati masuk angin. Di samping itu, juga berguna untuk mengatasi radang tenggorokan (bronkitis), rematik, sakit pinggang, lemah syahwat, nyeri lambung, meningkatkan stamina, meredakan asma, mengobati pusing, nyeri otot, ejakulasi dini, dan melancarkan air susu ibu.

Hingga saat ini memang belum ada penelitian tentang khasiat jahe merah untuk mengatasi asma.

Namun, menurut DR. Suwijiyo Pramono, ahli fitofarmaka dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, kemungkinan rasa hangat karena kandungan minyak asiri itulah yang menyebabkan rasa lega bagi penderita asma.

"Pada dasarnya jahe merah tidak memiliki kandungan zat yang bersifat bronko splasmolitika (zat pelega saluran napas). Kemungkinan lain efek antihistamin pada jahe yang menyebabkan asma mereda," tutur doktor fitokimia lulusan Universite Toulose Perancis itu.

Namun, bagi Anda penderita asma sekaligus maag, sebaiknya menghindari konsumsi jahe merah. "Karena gingerolnya bisa bikin lambung panas dan iritasi," ujar dosen Fakultas Farmasi UGM ini.

Tanaman bernama Latin Zingiber officinale ini memang kaya manfaat. Dibuat sebagai minuman juga menyegarkan. Nama genus Zingiber yang berbentuk tanduk diberikan karena rimpangnya mirip cula yang tumbuh di kepala badak.

Kata Zingiber sendiri diadopsi dari bahasa Arab, Zanjabil. Kitab suci Alquran pada surat Al Insaan ayat 17 juga menyebut-nyebut soal jahe. Kurang lebih isinya: "Di dalam surga itu mereka diberi segelas minuman yang campurannya jahe."

Produk olahan jahe merah kini telah dijual bebas di pasaran. Bentuknya berupa rajangan kering atau simplisia, jahe instan, serbuk jahe, sirop jahe, dan permen, sehingga memudahkan Anda untuk menikmatinya. Selamat mencoba!

Beberapa Ramuan Jahe Merah

1. Untuk Atasi Rematik

Ramuan 1: Siapkan jahe merah segar 20 gram, temulawak 20 gram, cabe jawa 20 gram, kumis kucing 30 gram, daun komfrey 30 gram, dan air untuk minum 4 gelas.Semua bahan dicuci bersih, rajang atau diiris tipis, lalu direbus. Tunggu hingga air rebusan tersisa 2 gelas, kemudian saring. Minum 2 kali pada pagi dan sore hari, sekali minum 1 gelas. Agar rasanya lebih segar, tambahkan 2 sendok makan madu dan perasan jeruk nipis.

Ramuan 2: Siapkan jahe merah segar 20 gram, daun dewa segar 30 gram, irisan kering mahkota dewa 20 gram, daun meniran segar 30 gram, daun sendok 30 gram, dan air untuk minum 4 gelas. Semua bahan dicuci bersih, diiris atau dirajang kecil-kecil, lalu direbus. Tunggu hingga air rebusan tersisa 2 gelas, kemudian saring. Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari, sekali minum 1 gelas. Bila suka, tambahkan madu.

2. Untuk Atasi Keropos Tulang

Siapkan jahe merah segar 20 gram, kacang hijau 30 gram, biji cengkih 10 gram, kapulaga 10 gram, merica 15 gram, kayumanis 20 gram, dan air 4 gelas.Bahan-bahan dicuci bersih dan dilumatkan atau dimemarkan. Rebus hingga air rebusan tersisa 2 gelas, kemudian disaring. Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan. Sekali minum 1 gelas. Agar rasanya nikmat, bisa ditambahkan 2 sendok makan madu.

3. Untuk Atasi Asma

Siapkan jahe merah segar 20 gram, daun sambiloto 30 gram, daun randu 30 gram, daun lampes 20 gram, dan air untuk minum 4 gelas. Semua bahan setelah dicuci bersih, diiris atau dirajang kecil. Rebus hingga air rebusan tersisa 2 gelas, lalu saring.Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan. Sekali minum 1 gelas. agar rasanya segar, bisa ditambahkan madu dan perasan jeruk nipis.v

4. Untuk Atasi Stroke

Siapkan jahe merah 20 gram, mengkudu 40 gram, pule pandak 20 gram, daun dewa 30 gram, daun ciremai 20 gram, air untuk minum 4 gelas. Setelah semua dicuci, dirajang atau diiris. Rebus dengan air 4 gelas hingga air rebusan tersisa 1,5 (satu setengah) gelas, kemudian saring.Minum tiga kali pada pagi, siang, dan sore setelah makan. Sekali minum 0.5 (setengah) gelas.

5. Menambah Gairah Seks

Siapkan jahe merah 15 gram, gingseng 30 gram, cabe jawa 20 gram, lada hitam 20 gram, air untuk minum 4 gelas. Semua bahan dicuci, direbus hingga air rebusan tersisa 2 gelas kemudian disaring.Minum 2 kali pada pagi dan sore. Sekali minum 1 gelas. Bisa tambahkan kuning telur 1 butir dan 2 sendok makan madu murni. Aduk hingga merata sebelum diminum.

Catatan: Agar lebih aman, tetaplah berkonsultasi dengan ahli tanaman obat atau ahli penyembuhan herbal.

Senin, 17 November 2014

Manfaat Jahe Merah

Seputar Jahe Merah (Zingiber Officinale var Rubrum rhizoma)
Jahe (Zingiber officinale) merupakan tumbuhan atau tanaman rimpang yang fenomenal yang banyak digunakan sebagai bahan pelengkap dalam bumbu masakan dan obat. Rimpang jahe berbentuk jemari yang bergelembung pada bagian ruas-ruas tengah. Jahe merah memiliki rasa yang khas yakni pedas yang menghangatkan yang disebabkan oleh adanya kandungan kimia alami yakni senyawa keton yang bernama Zingeron. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari bahasa Sansekerta, singaberi.
Jahe merah termasuk dalam tanaman berumbi yang juga termasuk dalam tanaman jenis jahe-jahean yang merupakan herbal yang sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Jahe yang banyak dimanfaatkan adalah rimpang jahe karena pada bagian rimpang jahe banyak menyimpan kandungan senyawa alami yang memiliki khasiat dan manfaat yang luar biasa.
Tanaman yang punya nama latin tumbuhan yakni Zingiber officinale linn var rubrum rhizoma ini bisa menjadi alternative pilihan bagi pendamba kehangatan hubungan pasutri (pasangan suami-istri). Digali dari bumi Indonesia yang subur Jahe merah menawarkan khasiat mujarab yang minim efek samping. Diantaranya berguna sebagai penguat hepar (hati), merangsang kekebalan tubuh, mencegah kemandulan, merangsang keluarnya ASI dan anti pendarahan di luar haid. Kini khasiat Red Ginger dengan mudah Anda peroleh dalam kapsul praktis Ekstrak Jahe Merah.
Gambar Rimpang Jahe Merah
Rimpang jahe merah memiliki banyak kandungan senyawa alami, antara lain :
1. Gingerol dan minyak terbang, seperti limonene, 1,8 cincole, 10 dehydrogingerdione, 6 gingerdione,arginine, a-linolenic acid, aspartic, β-sitostrerol, caprylic acid, capsaicin, chlorogenis acid, farnesal, farnesene, farnesl dan unsur pati seperti tepung kanji, serta serat-serat resin dalam jumlah sedikit.
2. Volatile oil (minyak menguap), Non-volatile oil (minyak yang tidak menguap) dan pati.
3. Minyak atsiri yang merupakan salah satu komponen senyawa yang memberikan aroma yang khas pada jahe merah. Di dalam minyak atsiri juga mengandung uraian senyawa seperti : n-nonylaldehyde, d-camphene, d-β phellandrene, methyl heptenone, cineol, d-borneol, geraniol, linalool, acetates dan caprylate, citral, chavicol dan zingiberene. Kesemua komponen yang termasuk dalam minyak atsiri sering digunakan untuk bahan baku dalam pembuatan jenis obat-obatan tertentu dan industri farmasi lainnya. Jika dihitung berdasarkan berat kering jahe merah mengandung minyak atsiri sebesar 2,58 – 2,72 %.

4. Oleoresin termasuk dalam kelompok minyak yang tidak menguap yang terdapat pada jahe merah. Oleoresin yakni suatu unsur kimia pendukung yang memberikan rasa pahit dan pedas pada jahe merah. Pencapaian senyawa Oleoresin pada jahe sekitar 3 % namun tergantung dari jenis jahe, karena jahe ada yang memiliki persamaan dan perbedaan kandungan senyawa.

Cara Budidaya Jahe Merah Dengan Mudah Buat Anda

Cara budidaya jahe merah terdapat di seluruh Indonesia, ditanam di kebun dan di pekarangan. Pada saat ini jahe telah banyak dibudidayakan di Australia, Srilangka, Cina, Mesir, Yunani, India, Indonesia, Jamaika, Jepang, Meksiko, Nigeria, Pakistan. Jahe dari Jamaika mempunyai kualitas tertinggi, sedangkan India merupakan negara produsen jahe terbesar, yaitu lebih dari 50 % dari total produksi jahe dunia.

Syarat Pertumbuhan
Iklim
1) Cara Budidaya Tanaman jahe membutuhkan curah hujan relatif tinggi, yaitu antara 2.500-4.000 mm/tahun.
2) Pada umur 2,5 sampai 7 bulan atau lebih tanaman Jahe memerlukan sinar matahari. Dengan kata lain penanaman jahe dilakukan di tempat yang terbuka sehingga mendapat sinar matahari sepanjang hari.
3) Suhu udara optimum untuk budidaya tanaman jahe antara 20-35 oC.
Media Tanam
Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung humus.
Tekstur tanah yang baik adalah lempung berpasir, liat berpasir dan tanah laterik.
Tanaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) sekitar 4,3-7,4. Tetapi keasaman tanah (pH) optimum untuk jahe gajah adalah 6,8-7,0.
Ketinggian Tempat
Jahe tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian 0 – 2.000 m dpl.
Di Indonesia pada umumnya ditanam pada ketinggian 200 – 600 m dpl.
Pedoman Budidaya
Pembibitan
1) Persyaratan Bibit
Bibit berkualitas adalah bibit yang memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik (persentase tumbuh yang tinggi), dan mutu fisik. Yang dimaksud dengan mutu fisik adalah bibit yang bebas hama dan penyakit. Oleh karena itu kriteria yang harus dipenuhi antara lain:
a. Bahan bibit diambil langsung dari kebun (bukan dari pasar).
b. Dipilih bahan bibit dari tanaman yang sudah tua (berumur 9-10 bulan).
c. Dipilih pula dari tanaman yang sehat dan kulit rimpang tidak terluka atau lecet.
2) Teknik Penyemaian Bibit
Untuk pertumbuhan tanaman yang serentak atau seragam, bibit jangan langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. Penyemaian bibit dapat dilakukan dengan peti kayu atau dengan bedengan.
a. Penyemaian pada peti kayu
Rimpang jahe yang baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering), kemudian disimpan sekitar 1-1,5 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari. Selanjutnya potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung beranyaman jarang, lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1 menit kemudian keringkan. Setelah itu dimasukkan kedalam peti kayu. Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut: pada bagian dasar peti kayu diletakkan bakal bibit selapis, kemudian di atasnya diberi abu gosok atau sekam padi, demikian seterusnya sehingga yang paling atas adalah abu gosok atau sekam padi tersebut. Setelah 2-4 minggu lagi, bibit jahe tersebut sudah disemai.
b. Penyemaian pada bedengan
Buat rumah penyemaian sederhana ukuran 10 x 8 m untuk menanam bibit 1 ton (kebutuhan jahe gajah seluas 1 ha). Di dalam rumah penyemaian tersebut dibuat bedengan dari tumpukan jerami setebal 10 cm. Rimpang bakal bibit disusun pada bedengan jerami lalu ditutup jerami, dan di atasnya diberi rimpang lalu diberi jerami pula, demikian seterusnya, sehingga didapatkan 4 susunan lapis rimpang dengan bagian atas berupa jerami. Perawatan bibit pada bedengan dapat dilakukan dengan penyiraman setiap hari dan sesekali disemprot dengan fungisida. Setelah 2 minggu, biasanya rimpang sudah bertunas. Bila bibit bertunas dipilih agar tidak terbawa bibit berkualitas rendah. Bibit hasil seleksi itu dipatah-patahkan dengan tangan dan setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan beratnya 40-60 gram.
3) Penyiapan Bibit
Sebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman penyakit dengan cara bibit tersebut dimasukkan ke dalam karung dan dicelupkan ke dalam larutan fungisida sekitar 8 jam. Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah ditanam.
Tips sukses budidaya jahe merah
Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan Lahan
Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal harus diperhatikan syaratsyarat tumbuh yang dibutuhkan tanaman jahe. Bila keasaman tanah yang ada tidak sesuai dengan keasaman tanah yang dibutuhkan tanaman jahe, maka harus ditambah atau dikurangi keasaman dengan kapur.
2) Pembukaan Lahan
Pengolahan tanah diawali dengan dibajak sedalam kurang lebih dari 30 cm dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi tanah yang gembur atau remah dan membersihkan tanaman pengganggu. Setelah itu tanah dibiarkan 2-4 minggu agar gas-gas beracun menguap serta bibit penyakit dan hama akan mati terkena sinar matahari. Apabila pada pengolahan tanah pertama dirasakan belum juga gembur, maka dapat dilakukan pengolahan tanah yang kedua sekitar 2-3 minggu sebelum tanam dan sekaligus diberikan pupuk kandang dengan dosis 1.500-2.500 kg.
3) Pembentukan Bedengan
Pada daerah-daerah yang kondisi air tanahnya jelek dan sekaligus untuk encegah terjadinya genangan air, sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan engan ukuran tinggi 20-30 cm, lebar 80-100 cm, sedangkan anjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan.
4) Pengapuran
Pada tanah dengan pH rendah, sebagian besar unsur-unsur hara didalamnya, Terutama fosfor (p) dan calcium (Ca) dalam keadaan tidak tersedia atau sulit diserap. Kondisi tanah yang masam ini dapat menjadi media perkembangan beberapa cendawan penyebab penyakit fusarium sp dan pythium sp. Pengapuran juga berfungsi menambah unsur kalium yang sangat diperlukan tanaman untuk mengeraskan bagian tanaman yang berkayu, merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mempertebal dinding sel buah dan merangsang pembentukan biji.
a. Derajat keasaman < 4 (paling asam): kebutuhan dolomit > 10 ton/ha.
b. Derajat keasaman 5 (asam): kebutuhan dolomit 5.5 ton/ha.
c. Derajat keasaman 6 (agak asam): kebutuhan dolomit 0.8 ton/ha.
cara Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
Pembudidayaan jahe secara monokultur pada suatu daerah tertentu memang dinilai cukup rasional, karena mampu memberikan produksi dan produksi tinggi. Namun di daerah, pembudidayaan tanaman jahe secara monokultur kurang dapat diterima karena selalu menimbulkan kerugian. Penanaman jahe secara tumpangsari dengan tanaman lain mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
a. Mengurangi kerugian yang disebabkan naik turunnya harga.
b. Menekan biaya kerja, seperti: tenaga kerja pemeliharaan tanaman.
c. Meningkatkan produktivitas lahan.
d. Memperbaiki sifat fisik dan mengawetkan tanah akibat rendahnya pertumbuhan gulma (tanaman pengganggu).
Praktek di lapangan, ada jahe yang ditumpangsarikan dengan sayursayuran, seperti ketimun, bawang merah, cabe rawit, buncis dan lain-lain. Ada juga yang ditumpangsarikan dengan palawija, seperti jagung, kacang tanah dan beberapa kacang-kacangan lainnya.
2) Pembutan Lubang Tanam
Untuk menghindari pertumbuhan jahe yang jelek, karena kondisi air tanah yang buruk, maka sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan. Selanjutnya buat lubang-lubang kecil atau alur sedalam 3-7,5 cm untuk menanam bibit.
3) Cara Penanaman
Cara penanaman dilakukan dengan cara melekatkan bibit rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam atau alur yang sudah disiapkan.
4) Perioda Tanam
Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan sekitar bulan September dan Oktober. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak untuk pertumbuhannya.
Pemeliharaan Tanaman
1) Penyulaman
Sekitar 2-3 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan untuk melihat rimpang yang mati. Bila demikian harus segera dilaksanakan penyulaman gar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain, maka sebaiknya dipilih bibit rimpang yang baik serta pemeliharaan yang benar.
2) Penyiangan
Penyiangan pertama dilakukan ketika tanaman jahe berumur 2-4 minggu kemudian dilanjutkan 3-6 minggu sekali. Tergantung pada kondisi tanaman pengganggu yang tumbuh. Namun setelah jahe berumur 6-7 bulan, sebaiknya tidak perlu dilakukan penyiangan lagi, sebab pada umur tersebut rimpangnya mulai besar.
3) Pembubunan
Tanaman jahe memerlukan tanah yang peredaran udara dan air dapat berjalan dengan baik, maka tanah harus digemburkan. Disamping itu tujuan pembubunan untuk menimbun rimpang jahe yang kadang-kadang muncul ke atas permukaan tanah. Apabila tanaman jahe masih muda, cukup tanah dicangkul tipis di sekeliling rumpun dengan jarak kurang lebih 30 cm. Pada bulan berikutnya dapat diperdalam dan diperlebar setiap kali pembubunan akan berbentuk gubidan dan sekaligus terbentuk sistem pengairan yang berfungsi untuk menyalurkan kelebihan air.
Pertama kali dilakukan pembumbunan pada waktu tanaman jahe berbentuk rumpun yang terdiri atas 3-4 batang semu, umumnya pembubunan dilakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe. Namun tergantung kepada kondisi tanah dan banyaknya hujan.
4) Pemupukan
a. Pemupukan Organik
Pada pertanian organik yang tidak menggunakan bahan kimia termasuk pupuk buatan dan obat-obatan, maka pemupukan secara organik yaitu dengan menggunakan pupuk kompos organik atau pupuk kandang dilakukan lebih sering disbanding kalau kita menggunakan pupuk buatan. Adapun pemberian pupuk kompos organik ini dilakukan pada awal pertanaman pada saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar sebanyak 60 – 80 ton per hektar yang ditebar dan dicampur tanah olahan. Untuk menghemat pemakaian pupuk kompos dapat juga dilakukan dengan jalan mengisi tiap-tiap lobang tanam di awal pertanaman sebanyak 0.5 – 1kg per tanaman. Pupuk sisipan selanjutnya dilakukan pada umur 2 – 3 bulan, 4 – 6 bulan, dan 8 – 10 bulan. Adapun dosis pupuk sisipan sebanyak 2 – 3 kg per tanaman. Pemberian pupuk kompos ini biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan dan bersamaan dengan kegiatan pembubunan.
b. Pemupukan Konvensional
Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman jahe perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang dan pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yang berumur 4 bulan. Pemupukan juga dilakukan dengan pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N dan K diberikan pada awal tanam (1/3 dosis) dan sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat tanaman berumur 2 bulan dan 4 bulan. Pupuk diberikan dengan ditebarkan secara merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur dan ditanam di sela-sela tanaman
5) Pengairan dan Penyiraman
Tanaman Jahe tidak memerlukan air yang terlalu banyak untuk pertumbuhannya, akan tetapi pada awal masa tanam diusahakan penanaman pada awal musim hujan sekitar bulan September;

6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan pestisida sebaiknya dilakukan mulai dari saat penyimpanan bibit yang untuk disemai dan pada saat pemeliharaan. Penyemprotan pestisida pada fase pemeliharaan biasanya dicampur dengan pupuk organik cair atau vitamin-vitamin yang mendorong pertumbuhan jahe.

Peluang Usaha Jahe Merah

 Siapa yang tak kenal dengan jahe ? tanaman ini sudah biasa kita gunakan sebagai minuman atau bumbu masak. Rempah – rempah satu ini sudah dikenal sejak jaman kerajaan dulu. Tapi bagaimana dengan  Jahe Merah ? mungkin anda baru mendengar, atau pernah mendengar tapi belum pernah melihatnya. Memang jahe yang satu ini sedang  marak dibudidayakan oleh masyarakat. Bahkan ada salah satu produk minuman terkenal yang mengunakan ekstrak dari tanaman ini.
Jahe Merah

Sekilas Mengenai Jahe Merah

Jahe merah ( Zingiber officinale var.rubrum ) Dibanding jahe lain kandungan minyak asirinya jauh lebih banyak. Sedangkan dari segi bentuk rimpang jahe merah berstruktur kecil dengan ruas rata, berwarna kecoklatan dan kulitnya kemerahan. Untuk asal dari tanaman ini terdapat perbedaan pendapat. Yang pertama menyebutkan dari india sedangkan lainya percaya kalau jahe merah berasal dari tiongkok.


Manfaat jahe merah secara umum adalah untuk menghangatkan badan. Namun karena kandungan minyak asirinya yang banyak tanaman ini dapat digunakan sebagai obat asma. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan  jahe merah dapat menangkal radikal bebas.

Alasan Membudidayakan Jahe Merah

Sebenarnya saya agak pesimis dengan peluang dari jahe merah ini. Namun karena rasa ingin tahu ahirnya saya bertanya kepada teman  saya tentang budidaya dan prospek  usaha dari jahe merah.  Dari hasil diskusi dengan teman saya dapat disimpulkan sebagai berikut:
  1. Jahe merah dapat ditanam hampir di semua tempat. Jika anda tinggal di rumah dengan  pekarangan sempit, jahe merah bisa ditanam di polybag.
  2. Peluang usaha rumahan jahe merah masih sangat luas, karena banyak yang membutuhkan tanaman ini baik skala lokal maupun  internasional. 
  3. Tidak perlu perawatan khusus untuk menanam jahe merah. 
  4. Modal awal yang relatif murah.

Jumat, 14 November 2014

BUDIDAYA JAHE MERAH DI POLYBAG DAN KARUNG

MARI BERBUDIDAYA JAHE MERAH SEBAGAI PELESTARIAN ALAM SEKALIGUS MENDAPAT PENGHASILAN KITA…..!!

Salah satu pembudi daya jahe merah, mengatakan menanam jahe merah dengan media karung atau polybag tidak ribet dan tidak memakan tempat besar namun hasilnya bisa tinggi. Misalnya jika menggunakan tanah di kebun, hasil yang didapat untuk sekali panen hanya 1-5 kg, sementara di dalam karung bisa lebih dari 20 kg.
Keuntungan lainnya, waktu tanam menggunakan media karung atau polybag lebih singkat, hanya 8-10 bulan. Sementara di dalam lahan kebun harus lebih dari satu tahun. Selain itu, lahan di kebun kurang bagus jika terus-terusan ditanam jahe, kualitas tanah akan berkurang, panas, dan unsur haranya habis.
Keuntungan menggunakan karung atau polybag simpel. Dia memberikan estimasi pengeluaran dan hasilnya, misalnya untuk satu karung diisi cukup dengan satu tunas dengan harga bibit kisaran Rp.400 hingga Rp.1.000 Dalam waktu 8 hingga 10 bulan atau paling lama 1 tahunan, bisa menghasilkan minimal 20 kg. “Keuntungannya bisa dihitung sendiri, harga per kilogram jahe yang cukup tinggi dikalikan dengan jumlah karung yang tersedia.
Faktor yang Memungkinkan Budidaya Jahe Merah Menguntungkan
Mari kita urai beberapa yang mungkin akan menjadi faktor menguntungkan atau mendukung keberhasilan budidaya jahe merah
1.      Permintaan terhadap Jahe Merah masih cukup tinggi, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri.
2.      Tanaman Jahe bisa tumbuh pada ketinggian 0 – 2.000 m.dpl. sehingga cakupan tempat budidaya relatif luas.
3.      Teknis budidaya relatif mudah, dengan menggunakan media tanam di dalam polybag ataupun karung bisa dilakukan
4.      Harga jual jahe merah menurut perkembangan pasar saat ini nilai ekonomi olahan lebih tinggi dibanding harga jahe mentah.
5.      Belum begitu banyak yang melakukan budidaya jahe.
6.      Biaya yang harus dikeluarkan relatif rendah. Kita hanya perlu menyediakan polybag atau karung, tanah, pupuk, dan bibit serta biaya pemeliharaan yang tidak begitu besar, apalagi bila dilakukan oleh kita sendiri.
video persiapan tanam jahe merah http://www.youtube.com/watch?v=OX7Sjl64fn0
Persiapan bibit.

Bahan bibit diambil dari kebun, dipilih dari tanaman yang sudah tua, berumur 10 bulan ke atas dan pilih fisiknya besar, warnanya cerah, sehat dan tidak terluka/lecet alias mulus abis. Setelah diseleksi, rimpang jahe di jemur tidak sampai kering, kemudian simpan dalam suhu ruang sekitar 1 – 1,5 bulan.
Perlakuan bibit.
Rimpang jahe simpanan di ambil setelah itu patahkan/potong dengan tangan, setiap potong memiliki 3-5 mata tunas setelah itu di jemur 1 hari. Keesokan harinya, potongan tersebut dimasukkan wadah/keranjang yang berlobang/karung goni lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1-2 menit, kemudian keringkan.
Persiapan bedeng semai dan penyemaian bibit.
Lahan bedengan bersihkan dari gulma dan ratakan, bagian dasar ditabur abu/sekam/gergajian setebal 5-10 cm. di atasnya beri lampisan tanah dan pasir halus/ladu tebal sekitar 5 cm lalu bibit taruh berjajar merata di atasnya. Kemudian ditutup dengan ladu. Pasang bambu di plengkung tinggi 40 cm kemudian tutup plastik. Penyemaian ini berguna buat berkecambah/tumbuh jadi serempak. Di persemaian kurang lebih sampai berumur 3 – 5 minggu
Media tanam.
Siapkan pupuk kandang, pasir halus, sekam bakar/abu, tanah, khusus untuk pemberian dolomit dan NPK: 1% dari semua campuran dan MOL (stater mikroba) setelah itu campur/aduk merata tutup dengan plastik, setiap pagi selama 7 – 15 hari media tanam aduk-aduk jangan lupa setelah selesai tutup plastik kembali. Setelah itu media siap digunakan.

Penanaman





Persiapkan polibag plastik hitam ukuran 60 x 60 cm atau karung , kemudian di tekuk melebar masukkan media tanam yang telah disiapkan tanah campur kompos atau pupuk kandang.. seleksi bibit dipersemaian pilih yang sehat dan bongsor, dengan cara di congkel setelah itu tanam. Kemudian ditata rapi dalam bedengan. di atas bedengan pasang paranet tinggi 1.5 m guna peneduh/mengurangi terik dan curah hujan.
Perawatan
Perawatan yang dilakukan untuk penanaman jahe terbilang sederhana dan tidak ribet. Pembenihan dengan penyiraman dilakukan setiap 2 – 3 minggu dan dengan waktu yang sama siram air di campur pupuk organik media tanamnya pun bila ada hama dan penyakit segera di semprot insektisida atau fungisida organik. Setiap 25 hari sejak umur pertumbuhan tambahkan media tanam setinggi 10 cm dan bersihkan gulma di sekitar tanaman.
Pemanenan rimpang jahe merah dengan kualitas terbaik, didapat ketika masuk usia 9-10 bulan. Dengan cara sobek bagian tepi hingga tanah keluar, lalu pegang batang tanaman dan goyang-goyangkan pelan hingga tanah yang menempel di rimpang luruh. Pisahkan rimpang utama yang baik/super dengan rimpang pocelan, untuk menghindari penurunan kualitas jangan memotong memakai pisau atau benda logam, cukup pakai tangan dengan lembut.

Harapan,panen



Jahe merah di panen dalam umur 8-10 bulan, perhitungan sederhana setiap polibag, minimal menghasilkan rimpang jahe 10 kg @ 500 polibag = 5.000 kg jahe segar Rp. 8.000/kg x 5000 kg = Rp. 40.000.000,00 dikurangi Biaya produksi.
Sedangkan dengan pengunaan karung bisa menghasilkan rimpang jahe 20 kg @ 500 karung = 10.000 kg jahe segar, anggaplah harga pasar minimal Rp. 8.000/kg x 10.000 kg = Rp. 80.000.000,00 dikurangi Biaya produksi….
Analisa Ekonomi Budidaya Tanaman Jahe merah
Analisa ini saya lakukan secara praktis berdasarkan rencana penanaman pada 100 karung media tanam. Yang diperhitungkan adalah total biaya yang dikeluarkan meliputi modal awal dan biaya pemeliharaan dibandingkan dengan target pemasukan uang berdasarkan hasil penjualan tanaman jahe.
1.      Biaya yang di keluarkan meliputi :
• Karung : 500 karung x Rp. 1000,- = Rp. 500.000,-
• Pupuk kompos + media : 500 karung x Rp. 3.500- = Rp. 1.750.000,-
• Pupuk NPK : 500 karung x Rp. 2.000,- = Rp. 500.000,-
• Bibit Jahe : 3 tunas/karung = 1500 x  Rp. 1.000,- = Rp. 1.500.000,-
• Pupuk Cair / MOL : Rp.100.000,-
• Lain-lain : = Rp.500.000,- TOTAL Biaya yang sudah dan akan saya keluarkan = Rp.4.850.000,-

2.      Hasil Penjualan Jahe Merah
Berdasarkan pengalaman di tempat lain dan informasi dari petani jahe merah yang sudah berjalan. Rata-rata hasil panen jahe merah per karung atau polybag dengan cara di atas dapat mencapai 15-25 kg/karung.
Jadi asumsi perkiraan total hasil panen 500 karung x 20 kg = 10.000 kg
Harga per kg Jahe Merah memang fluktuatif dikisaran Rp.10.000 – Rp.15.000,- tergantung pembeli dan kualitas tentunya. harga jual yang akan saya peroleh anggap saja rendah yaitu Rp. 8.000,-/kg (berdasar informasi pengepul minimal Rp.8.000,-/kg).
Hasil penjualan : 10.000 kg x Rp. 8.000 = Rp. 80.000.000,-
Keuntungan atau laba : Rp. 80.000.000,- – Rp. 4.850.000,- = Rp. 75.250.000,-

GAJIAN TIAP BULAN
Banyak orang beranggapan “bertani itu tidak bisa memberi penghasilan tiap bulannya”, Bertani hanya memberi penghasilan pas pada waktu panen saja. Menurut saya anggapan ini 100% salah, Ya salah satunya dengan cara menanam jahe dengan media karung/glangsing/polibag.
Caranya tiap bulannya kita musti tanam jahe ya misal 20-50 polibag/karung. Jadi diawal tiap bulannya kita tanam jahe. Contoh misal bulan januari minggu awal kita tanam 50 polibag/karung jahe, maka bulan februari di minggu awal berikutnya kita tanam lagi 50 polibag/karung, begitu juga bulan maret dan bulan-bulan berikutnya.
Kalau tanam terus kapan panennya rekkk..?
Biasanya jahe sudah bisa dipanen di usia 8-10 bulan, lebih baik kwalitasnya jika panen di usia 10 bulan saja supaya jahe matang tua sempurna
Untuk skema tanam dan waktu panen bisa dilihat dari tabel di bawah ini.
Waktu Tanam                                       
Jumlah Tanam 
Waktu Panen
Januari
February
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
 50 Karung                
50 Karung 
50 Karung                             
50 Karung
50 Karung
50 Karung
50 Karung
50 Karung
50 Karung
50 Karung
50 Karung
50 Karung 
November
Desember
Januari
February
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Hitung-hitunganya gimana? berapa rupiah yang kemungkinan bisa kita hasilkan tiap bulan.
Modal Tiap bulannya :
Bibit jahe 50 rimpang x Rp.1.000,- Rp. 50.000 === > ( sekitar 1,5 – 2 kg jahe )
Polibag/karung 50 x Rp.1.500 = Rp.75.000
Media Tanam 50 x Rp.2500  = Rp. 125.000
Pupuk Cair / Mol = Rp. 50.000
TOTAL Rp. 300.000,-
Hasil tiap bulannya :
Tanam jahe media karung bisa menghasilkan 10-25 kg tiap karungnya. Tapi disini kita ambil contoh hasil terendah saja misalkan saja 1 karung menghasilkan 10 kg jahe dan harga jual per kilo jahe tingkat pengepul Rp.8.000.
Maka : 50 karung x 10 kg = 500 kg
500kg x Rp.8.000 = Rp. 4.000.000 – Rp. 300.000 = Rp. 3.700.000
Jadi bisa kita ketahui nantinya mulai bulan november sampai terus kedepan kita akan mendapat penghasilan
Rp. 3.700.000. hasil ini bisa lebih jika hasil panen kita bisa maksimal dan harga jual jahe naik
Untuk pemasaran nanti bisa kontak kesini… akan dibantu untuk mencari Link pemasaran!!







Minggu, 09 November 2014

Manfaat Kulit Durian

Aroma bau yang khas dan mudah sekali dikenali oleh setiap orang ketika pertama kali mencium baunya pasti seorang akan mudah menebaknya buah apa itu. Ya, buah durian. Durian dengan aroma yang sangat khas mudah sekali dikenal oleh setiap hidung. Namun bagi seorang yang tidak menyukai buah ini terutama karena baunya pasti akan merasa terganggu dengan aroma dari durian ini. Banyak juga pecinta buah durian yang selalu tak ingin ketinggalan untuk menikmatinya ketika musim durian telah tiba.

Terkadang mereka mau merelakan merogoh kocek dalam-dalam demi merasakan nikmatnya buah durian. Harga durian bisa di katakan lumayan tergantung masing-masing jenis durian. Jenis durian yang dapat kalian temui di Indonesia ini diantaranya yakni, durian montong buah ini biasanya menonjol dan berukuran besar, memiliki rasa legit dan aroma harum yang banyak disukai oleh para konsumen. Durian petruk, buah ini memiliki rasa yang lebih legit dibandingkan dengan jenis durian lain, ciri dari buah ini adalah rasa yang sangat manis, bentuk buah lonjong alur seperti buah belinbing, bau buahnya menyengat dan daging buahnya tebal. Masih banyak lagi jenis durian yang dapat ditemui seperti durian matahari, durian mimar, durian candy, dan sebagainya.

Tidak hanya pada daging buah saja yang dapat di konsumsi, namun kulit durian yang sangat tajam itu pun memiliki banyak manfaat terutama manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Khasiat yang teradapat dalam kulit durian diantaranya :

1. Sebagai obat sakit perut: caranya kuliat durian diambil kemudian kita lumatkan dengan cara ditumbuk atau juga bisa diblender. Setelah itu lumatan kulit yang sudah menjadi halus kita ambil kemudian di tempelkan pada perut kita yang sedang sakit hingga rasa sakit pada perut berkurang dan biarkan sampai lumatan itu mengering.

2. Untuk mengatasi sembelit: caranya sama seperti mengobati sakit perut dengan cara kulit durian dilumatkan terlebih dahulu.

3. Sebagai obat bisul : caranya ambil sekucuknya kulit durian lalu cuci hingga benar-benar bersih. Kemudian bakar kulit durian hingga menjadi arang dan berwarna hitam (menjadi arang bukan abu). Setelah itu arang kulit durian di tumbuk hingga menjdi seperti buuk kopi. Setelah itu kita bisa menburkan bubuk kopi durian ke bisul. Cara ini bisa dilakukan 2x sehari.

4. Sebagai pupuk organik : caranya kulit durian tersebut di rebius terlebih dahulu kemudian kita jemur, selanjutnya kuliat durian yang sudah cukup kering ditumbuk dan dicampur dengan air. Pupuk siap digunakan pada tanaman tanpa harus menyiraminya setiap waktu.

5. Sebagai obat nyamuk, pada zaman dahulu banyak orang memnfaatkan kulit durian ini sebagai obat pengusir nyamuk, lalat, dan lain-lain.

Masih banyak manfaat dari kulit durian seperti pengolahan kulit durian menjadi sabun dan lain-lain. Itulah khasiat yang terdapat dalam kulit durian yang biasanya kebanyakan manusia hanya menginginkan nikmat daging buahnya saja dan mengabaikan kulit dengan duri yang tajam. Tidak ada salahnya jika seseorang ingin mencoba dan melakukan pengobatan secara alami. Perlu juga diingat bahwa mengkonsumsi durian yang terlalu berlebihan juga tidak baik untuk tubuh, apalagi bagi para penderita maag sebaiknya memakan buah ini dengan secukupnya saja meski pun durian sebagai buah favoritnya. Dan untuk ibu yang sedang mengandung sebaiknya jangan mengkonsumsi buah ini karena buah ini dapat menggugurkan kandungan jika di konsumsi berlebihan.


kesehatan.kompasaniadotcom