Seputar Jahe Merah (Zingiber Officinale var Rubrum rhizoma)
Jahe (Zingiber officinale) merupakan tumbuhan atau tanaman rimpang
yang fenomenal yang banyak digunakan sebagai bahan pelengkap dalam bumbu
masakan dan obat. Rimpang jahe berbentuk jemari yang bergelembung pada
bagian ruas-ruas tengah. Jahe merah memiliki rasa yang khas yakni pedas
yang menghangatkan yang disebabkan oleh adanya kandungan kimia alami
yakni senyawa keton yang bernama Zingeron. Jahe termasuk suku
Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William
Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari bahasa Sansekerta, singaberi.
Jahe merah termasuk dalam tanaman berumbi yang juga termasuk dalam
tanaman jenis jahe-jahean yang merupakan herbal yang sudah sejak lama
dikenal oleh masyarakat Indonesia. Jahe yang banyak dimanfaatkan adalah
rimpang jahe karena pada bagian rimpang jahe banyak menyimpan kandungan
senyawa alami yang memiliki khasiat dan manfaat yang luar biasa.
Tanaman yang punya nama latin tumbuhan yakni Zingiber officinale linn
var rubrum rhizoma ini bisa menjadi alternative pilihan bagi pendamba
kehangatan hubungan pasutri (pasangan suami-istri). Digali dari bumi
Indonesia yang subur Jahe merah menawarkan khasiat mujarab yang minim
efek samping. Diantaranya berguna sebagai penguat hepar (hati),
merangsang kekebalan tubuh, mencegah kemandulan, merangsang keluarnya
ASI dan anti pendarahan di luar haid. Kini khasiat Red Ginger dengan mudah Anda peroleh dalam kapsul praktis Ekstrak Jahe Merah.
Gambar Rimpang Jahe Merah
Rimpang jahe merah memiliki banyak kandungan senyawa alami, antara lain :
1. Gingerol dan minyak terbang, seperti limonene, 1,8 cincole, 10
dehydrogingerdione, 6 gingerdione,arginine, a-linolenic acid, aspartic,
β-sitostrerol, caprylic acid, capsaicin, chlorogenis acid, farnesal,
farnesene, farnesl dan unsur pati seperti tepung kanji, serta
serat-serat resin dalam jumlah sedikit.
2. Volatile oil (minyak menguap), Non-volatile oil (minyak yang tidak menguap) dan pati.
3. Minyak atsiri yang merupakan salah satu komponen senyawa yang
memberikan aroma yang khas pada jahe merah. Di dalam minyak atsiri juga
mengandung uraian senyawa seperti : n-nonylaldehyde, d-camphene, d-β
phellandrene, methyl heptenone, cineol, d-borneol, geraniol, linalool,
acetates dan caprylate, citral, chavicol dan zingiberene. Kesemua
komponen yang termasuk dalam minyak atsiri sering digunakan untuk bahan
baku dalam pembuatan jenis obat-obatan tertentu dan industri farmasi
lainnya. Jika dihitung berdasarkan berat kering jahe merah mengandung
minyak atsiri sebesar 2,58 – 2,72 %.
4. Oleoresin termasuk dalam kelompok minyak yang tidak menguap yang
terdapat pada jahe merah. Oleoresin yakni suatu unsur kimia pendukung
yang memberikan rasa pahit dan pedas pada jahe merah. Pencapaian senyawa
Oleoresin pada jahe sekitar 3 % namun tergantung dari jenis jahe,
karena jahe ada yang memiliki persamaan dan perbedaan kandungan senyawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar